Jumat, 27 April 2012

RUANG LINGKUP ADMINISTRASI


RUANG LINGKUP ADMINISTRASI


A.  Administrasi sebagai ilmu (science) dan seni (art)

Administrasi sebagai ilmu pengetahuan (science) baru berkembang sejak akhir abad yang lalu (abad XIX), tetapi adminitrasi sebagai suatu seni (art) atau administrasi dalam praktek, timbul bersamaan dengan timbulnya peradaban manusia. Sebagai ilmu pengetahuan, administrasi merupakan suatu fenomena masyarakat yang baru, karena baru timbul sebagai suatu cabang dari I1mu-ilmu Sosial, termasuk perkembangannya di Indonesia. Sekalipun administrasi sebagai ilmu pengetahuan baru berkembang di Indonesia, dengan membawa prinsip-prinsip yang universal, akan tetapi dalam prakteknya harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi Indonesia dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempunyai pengaruh      (impact) terhadap perkembangan ilmu administrasi sebagai suatu disiplin ilmiah yang berdiri sendiri.
Pengembangan di bidang administrasi dalam rangka peningkatan kemampuan administratif (administrative capability), bukan saja diperuntukkan dalam lingkungan pemerintahan saja, tetapi juga bagi organisasi-organisasi swasta, terutama dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional.
Administrasi sebagai ilmu pengetahuan termasuk kelompok "applied sciences", karena manfaatnya hanya ada apabila prinsip-prinsip, rumus-rumus dan dalil-dalilnya diterapkan   untuk   meningkatkan   mutu   berbagai   kehidupan   bangsa   dan   negara. Sedangkan adaministrasi dalam praktek atau sebagai suatu seni pada jaman modern ini merupakan proses kegiatan yang perlu dikembangkan secara terus menerus, agar administrasi sebagai suatu sarana untuk mencapai tujuan benar-benar dapat berperan seperti yang diharapkan. Siagian (1989) mengungkapkan Administrasi sebagai proses kerja sama bukan merupakan hal yang baru karena ia timbul bersama-sama dengan timbulnya peradaban manusia. Tegasnya, administrasi sebagai seni merupakan social phenomenon.
Perlu dijelaskan bahwa administrasi sebagai ilmu pengetahuan tidak lepas kaitannya dengan ilmu-ilmu sosial lainnya. Adapun Ilmu Sosial yang mempunyai kaitan erat  dengan  Ilmu  Administrasi  adalah  Ilmu  Politik,  Ilmu  Hukum,  IImu  Ekonomi, Sejarah, Ilmu Jiwa, Filosofi, Antropologi dan Ethnologi.
B.   Penggolongan Ilmu Administrasi

Administrasi dapat dibedakan dalam 2 golongan yaitu:
1.      Administrasi Negara   (Public administration) yaitu kegiatan-kegiatan/proses/usaha di bidang kenegaraan.
a.       Yang dimaksud dengan Public administration menurut Pfiffner dan Presthus, bahwa Public administration is a process concerned with carrying out public   policies(Administrasi Negara adalah suatu proses yang berhubungan dengan pelaksanaan kebijaksanaan Negara).
b.      Dimock  mendeflinisikan  sebagai  berikut:  Public  Administration  is  the activity of the State in the exercise of its political power.(Administrasi Negara adalah kegiatan negara dalam melaksanakan kekuasaan/kewenangan politiknya).
2.         Administrasi Swasta/Niaga (Private/Business Administration), yaitu kegiatan- kegiatan/proses/usaha yang dilakukan di bidang swasta/niaga. Dalam bidang “Administrasi Niaga(Business Administration) dapat diartikan sebagai berikut: “Administrasi Niaga adalah kegiatan-kegiatan organisasi Niaga dalam usahanya mencapai tujuan yaitu mencari keuntungan (profit making).
3.          Perbedaan Administrasi Negara dan Administrasi Swasta/Niaga. Di bawah ini dijelaskan ruang lingkup kegiatan antara Administrasi Negara dan Administrasi Swasta/Niaga.
ADMINISTRASI NEGARA
ADMINISTRASI SWASTA/NIAGA
1.    Bertujuan memberikan pelayanan yang sebaik- baiknya kepada masyarakat (public service). misalnya pembuatan jalan/jembatan, pengairan, kesehatan, dan lain-lain.

2.    Dalam mencapai tujuan dilakukan berdasarkan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku (legalistic approach).

3.     Dalam kegiatannya mengutamakan kebenaran sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan (birokrasi bureaucracy).

4.    Cara kerjanya dianggap kurang efisien (inefficient).

5.    Bersifat monopolistik karena mengutamakan kepentingan umum (no competition).

6.    Dalam kegiatannya ditujukan bagi kepentingan kesejahteraan rakyat banyak (social welfare),
1.       Bertujuan memperoleh keuntungan sebesar- besarnya (profit motive).

2.     Dalam mencapai tujuan dilakukan dengan kebijaksanaan yang bersifat menguntungkan (tidak sangat terikat dengan ketentuan yang telah diterapkan).

3.     Tidak selalu terikat dengan prosedur yang berlaku, tetapi mengutamakan hasil yang dicapai.

4.     Cara kerjanya sangat efisien (efficient).
5.     Dalam kegiatannya bersaing bebas (free competition).

6.     Dalam kegiatannya tidak mempertimbangkan kepentingan kesejahteraan rakyat tetapi memperhitungkan kepentingan kesejahteraan individu atau kelompok.


C. Perbedaan dan Kesamaan Arti Administrasi dan Managemen

Di bawah ini dikemukakan beberapa pendapat yang tidak membedakan arti administrasi dan managemen atau penggunaannya saling berkaitan.
1. Pendapat yang mempersamakan arti Administrasi dan Managemen.

a.  Newman, jelas-jelas tidak membedakan antara administrasi dan managemen.

Apa yang dimaksud dengan pengertian administrasi, termasuk pula pengertian managemen.
b. Dimock, mengemukakan dua kata itu saling terkait, ia mendefinisikan administrasi sebagai Administration (or management) is a planned approach to the solving of all kinds of problems in almost every individual or group activity both public or private (Administrasi atau managemen) adalah suatu pendekatan yang terencana terthadap permecahan semua masalah yang kebanyakan terdapat pada setiap individu atau kelompok baik negara atau swasta).
2.  Pendapat yang membedakan arti administrasi dan managemen.

a. Farland membedakan arti administrasi dan managemen sebagal berikut: Administration refers to the determination of major aims and policies, whereas management refers to the carrying out of operations designed to accomplish the aims  and  effectuate  policies    (Administrasi  ditujukan  terhadap  penentuan tujuan pokok dan kebijaksanaannya, sedangkan managemen ditujukan terhadap pelaksanaan  kegiatan  dengan  maksud  menyeliesaikan/mencapai  tujuan  dan pelaksanaan kebijaksanaan).

b.   Ordway Tead juga tegas-tegas membedakan arti administrasi dan managemen.

Hal ini dikemukakan oleh Farland, berikutAdministration is the process and agency which is responsible for the determination of the aims for which an organization and its management are to strive ... etc (Administrasi adalah suatu proses dan badan yang bertanggung jawab terhadap penentuan tujuan, di mana organisasi dan managemen digariskan, dan sebagainya).
Menurut Ordway Tead, administrasi sebagai suatu proses dan badan yang bertanggung   jawab   terhadap                        penentuan              tujuan,         di           mana          organisasi    dan managemen digariskan, di sini sifatnya menentukan garis besar daripada suatu kebijaksanaan dan pemberian pangarahan (general policies), sedangkan pada managemen, prosesnya ialah bagaimana secara langsung kegiatan kegiatan itu diiakukan untuk merealisasi suatu tujuan, dengan mengatur tindakan-tindakan itu agar dapat tercapai tujuan itu.
3.     Hubungan antara Administrasi, Organisasi dan Manajemen. berdasarkan atas teori Qrdway Tead dan Dalton Mc. Farland, dapat disimpulkan bahwa Administrasi terdiri atas Organisasi dan Managemen. Apabila mempelajari teori Dimock & Koenig, inti daripada Managemen ialah kepemimpinan (leadership is the key to management).
            Dalam hubungannya dengan proses pengambilan keputusan (decision making process) yang mempunyai tanggung jawab dalam pengambilan keputusan ialah kepala/pimpinan. Oleh karena itu dikatakan bahwa inti daripada kepemimpinan ialah pengambiian keputusan.
Selanjutnya dalam proses pengambilan keputusan, aleh Pimpinan yang perlu dipertimbangkan ialah hubungan antar mannusia (human relation), terutama hubungan antara pimpinan dan Bawahan, sebagai staf pimpinan. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan sejauh manakah bantuan dari pihak bawahan (staf) kepada pimpinan dalam proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu dikatakan dikatakan bahwa inti daripada pengambilan keputusan ialah hubungan antara manusia (Human relation)


Keterangan:

l. Administrasi

2. Organisasi

3. Managernen.

4. Kepemimpinan

5. Pengambilan Keputusan

6. Hubungan antar manusia







D.  Pengelompokan bidang Administrasi dan Teknis Fungsional:

1. Dalam pelaksanaan tugas pekerjaan baik oleh Pemerintah maupun Swasta/ Niaga, dalam teorinya dapat dibagi atas:
a. Bidang Administrasi.

b. Bidang Teknis Fungsional.

2. Pada Bidang Administrasi dapat dikelompokkan:

a.  Administrasi Umum.

b. Teknik-teknik pengelolaan/ Teknik-teknik manajemen (management techniques)

c.  Administrasi bidang pembangunan.

3. Administrasi Umum (general adminitstration):

a. Menurut penggolonganya Administrasi Umum dapat dibagi atas:

1) Administrasi Negara,

2) Admiristrasi Swasta/Niaga, Administrasi Negara dapat dibagi atas:
- Administrasoi sipil Negara (Public Military Administration)

- Administrasi Militer Negara (Public Military Administration).

- Administrasi Niaga Negara (Public Business Administration).

b.  Menurut  pengertiannya  Administrasi  Umum       itu  terdiri  atas:  Organisasi  dan Managemen (lihat pendapat O. Tead),. Beberapa pendapat mengatakan bahwa inti daripada Administrasi adalah manajemen.
c. Menurut aspek-aspek yang berlaku terhadap semua tingkatan Managemen, baik Managemen tingkat atas (Top Management), Managemen tingkat Menengah (Middle   Management)          dan      Managemen     tingkat                bawah                (SupervisorylLower Management, meliputi:
1.  Kepernimpinan (leadership).

2.  Koordinasi (coordination).

3.  Hubungan antar manusia (human relation).

4.  Komunikasi (communication).

5.  Hubungan masyarakat (public relation).

6.  Pengambilan keputusan (decision making).

7.  Perencanaan (planning).

8.  Pengorganisasian (organizing).

9.  Pengawasan (control) dan pengendalian (monitoring).

4.    Teknik-teknik pengelolaan (management Techniques). diarahkan terhadap Teknik- teknik pengelolaan managemen ini mencakup:
  1. Organisasi dan Metoda (organization and method).
  2. Sistem Perencanaan, Pembuatan program dan Anggaran (SIPPA), yang di- kembangkan dari konsep PPBS (Planning, Programming, and Budgeting systems)
  3. Sistem Managemen Informasi (Management Informasi Syistems)
  4. Operation Research (OR)
  5. System Analyses
  6. Teknik-teknik Perencanaan
  7. Teknik-teknik Pengambilan keputusan
  8. Statistik
  9. Sistem Kearsipan
  10. Administrasi Keuangan
  11. Administrasi Kepegawaian.
  12. Administrasi Material
  13. Administrasi Perkantoran
  14. Ketata Usahaan
  15. Dan lain-lain
5.  Administrasi Bidang Pembangunan.

Terdapat beberapa pendapat dalam administrasi bidang pembangunan ini:
a.       Pendapat pertama: Administrasi Pembangunan adalah Administrasi sesuatu proyek atau sektor pembangunan (Projects and Sectoral Administration).
b.      Pendapat kedua: Administrasi Pembangunan adalah dilihat dari proses  administrasi bidang pembangunan meliputi:
1.      Perurnusan Kebijaksanaan Pembangurian.

2.  Perencanaan dan Penyusunan Program.

3.  Pelaksanaan Rencana dan program Pembanguran.

4.  Pengawasan dan Pengendalian.

c. Pendapat ketiga administrasi bidang pernbangunan dilihat dari pembangunan administrasi atau        penyempurnaan administrasi (administrative reform). Administrasi bidang Pembangunan ini disebut juga The development of administration. Penyempurnaan administrasi ini meliputi:")
1.  Kelembagaan.

2.  Ketatalaksanaan.

3.  Kepegawaian.

4.  Sarana dan Fasilitas Kerja.


6. Bidang Teknis Fungsional,

Bidang teknis fungsional, yaitu yang menyangkut bidang teknis sesuai dengan tugas pokok Departemen instansi yang bersangkutan.
            Bidang teknis fungsional yang merupakan Substansi teknis dari sesuatu Departemen; Instansi, misalnya:
a.   limu Kesehatan adalah substansi teknis dari departemen Kesehatan. b.  Ilmu Pertanian adalah substansi teknis dari Departemen Pertanian. c.   Ilmu Keuangan adalah substansi teknis dari Departemen Keuangan.
d.  Ilmu Perpajakan adalah substansi teknis dari Direktorat Jendral Pajak.

e.   Ilmu pendidikan dan Kebudayaan adalah substansi teknis dari Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

f.   Ilmu Kepegawaian adalah substansi teknis dari badan Administrasi Kepega- waian Negara (BAKN).
g.  Ilmu Administrasi Negara adalah substansi tehais dari Lembaga Administrasi

Negara (LAN). h.  dan lain-lain.


7.        Teknik murni (Pure techniques).
            Teknik murni adalah bidang tehnik yang masih dikembangkan sebagai ilmu pengetahuan melalui pendidikan dan penelitian. Teknik murni ini belum menjadi substansi teknis dari suatu Departemen/lnstansi, tetapi masih dimiliki oleh Lembaga-Lembaga Pendidikan Tinggi yang ada. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.   Ilmu Kesehatan/Kedokteran adalah menjadi subjek teknis pada Fakultas Ke- dokteran.
b.  Ilmu Pertanian adalah menjadi subjek teknis pada Fakultas/Institut Pertanian. c.   Ilmu Teknik Sipil adalah menjadi subyek teknis pada Fakaltas/Institut Teknik
teknologi).

d.  dan lain-lain.

E.        Kecakapan administratif/managemen dan teknis (administrative/managerial skill dan technical skill).
Henry Fayol berpendapat bahwa pada setiap tingkatan managemen, yaitu baik pada pimpinan tingkat atas (top management), pimpinan tingkat menengah (middle management), maupun pada   pimpinan tingkat bawah (lower management)> mempunyai beban tugas yang berbeda dalam penyelesaian pekerjaan.
Pada pimpinan tingkat bawah (Lower management), yang secara langsung menangani tugas-tugas yang bersifat operasional, diperlukan kecakapan/ketrampilan teknis (technical skill) yang lebih besar, sedangkan ketrampilan adminiseratif/ managemen  tidak  banyak  diperlukan,  sebab  mereka  secara  langsung  memimpin pelaksanaan kerja dengan memberikan petunjuk, bimbingan dan pengendalian kerja secara terus-menerus kepada bawahannya.
Pada pimpinan tingkat menengah (Middle Management), yang merupakan penghubung kebijaksanaan pimpinan tingkat atas, bagi keperluan pimpinan tingkat bawah, diperlukan kecakapan/ketrampilan untuk menterjemahkan kebijaksanaan itu secara  terperinci,  sehingga  dengan  mudah  dapat  menjadi  pedoman  atau  petunjuk dalam pelaksanaan tugas oleh pimpinan tingkat bawah. Untuk itu Henry Fayol mer.yebutkan bahwa bagi pimpinan tingkat Menengah, ketrampilan administra- tif/managemen (administrative/managerial skill) masih lebih besar dibandingkan dengan ketrampilan teknis (technical skill)
Pimpinan tingkat atas (Top Management) adalah orang-orang yang bertanggung jawab atas berhasilnya misi organisasinya. (oleh karena itu mereka adalath orang- orang yang harus mempunyai panandangan yang luwas, mempunyai kemampuan melihat ke depan, yang dapat membawa kemajuan bagi organisasinya. sebagai pimpinan mereka wajib menentukan kebijaksanaan (general policies) yang menggariskan tentang arah, tujuan dan sasaran-sasaran yang akan dicapai.
Di bawah ini Henry Fayol menggambarkan tingkat-tingkat Managemen sebagai berikut:
Tingkat-tingkat Kacakapan/ketrampilan dalam bidang Adminiatreai, managemen dan teknis operasional.
Tingket-tingkat
Managemen

Jabatan (staff)
Administrative ability/- skill
Managerial ability/skill
Technical ability/skill


Top management
1. Ministery state
Department
2. General manager

60%
50%

32%
40%

8%
10%
Middle management
3 . Plant manager
4.  Department Head
40%
35%
45%
35%
15%
30%
Supervisory
(lower) Management

5. Shop manager
6. Foreman

25%
15%

30%
25%

45%
60%
Pelaksana
7. Workman
5%
10%                 85%

KETERANGAN: Sebagai asumsi jabatan pada tingkat Departemen make:

1.   Ministery State Department             = Menteri
2.   General Manager                              = Dirjen/Sekjen/Irjen.
3.   Plant Manager                                  = Direktur/Kep. Biro/Pusat
4.   Department Head                             = Kep. Sub. Direktorat/Bag/Bid
5.   Shop Management .                          = Kap. Seksi/Sub. Bagian
6.   Foreman                                            = Kasubsi/Kaurusan
7.   Workman                                          = Pegawai/Pekerja
.
Tingkat-tingkat Managemen pada Organisasi Negara/Niaga.























K.T.O


Keterangan: M.T.A.   = managemen tingkat atas M.T.M. = managemen tingkat menengah M.T.B.       = managemen tingkat bawah
K.A.M.    = ketrampilan administrasi/manageme
K.T.O       = ketrampilan teknis operasional operasional.

F.        Perbedaan-perbedaan antara Administrasi dan Managemen ilmiah dan yang Non-Ilmiah
Administrasi dan Managemen dapat dianalisa dari dua segi. Segi pertama, ialah Administrasi  dan  Managemen  sebagai  suatu  ”seni”  yang  sebagai  suatu  fenomenon sosial telah timbul sejak timbulnya peradaban manusia. Sebagai suatu fenomenon sosial Administrasi dan Managemen yang telah berkembang sejak zaman purba hingga timbulnya ”Gerakan managemen ilmiah” tidak didasarkan kepada keilmuan (dus non- ilmiah).
            Segi kedua, ialah Administrasi dan Managemen yang telah bersifat keilmuan yang ”lahir” pada tahun 1886 dan masih terus berlangsung hingga sekarang ini. Karena Administrasi  dan  Managemen  sekarang  ini  sudah  merupakan  suatu ”artistic science   dan   scientific   art,   maka   ada   perbedaan-perbedaannya   jika dibandingkan dengan situasi di mana Administrasi dan Managemen itu hanya bersifat ”seni” semata mata.
Perbedaan-perbedaan antara Adaministrasi dan Managemen yang Ilmiah dan non- ilmiah itu ialah sebagai berikut:
1. Filsafat yang dianut.

a. Administrasi dan Managemen yang ilmiah menganut filsafat yang people centered yang berarti memandang dan memperlakukan manusia itu tidak hanya sebagai  sifat           pelaksana  semata-mata,                akan   tetapi          sebagai                 oknum      yang berkepribadian, bertujuan, bercita-cita dan mempunyai rasio. Telah disadari pula bahwa justru oleh karena rasio inilah manusia dapat merupakara faktor pendorong ke arah efisiensi jika ia dipandang dan diperlakukan sesuai dengan martabatnya sebagai   manusia.   Akan   tetapi   manusia   yang   sama   dapat   menjadi   faktor penghalang      utama  ke        arah                tercapainya efisiensi     jika            ia dipandang         dan diperlakukan sebagai mesin dan/atau alat-alat produksi lainnya yang tidak berkepribadian dan martabat yang tinggi.
b.   Administrasi dan managemen non-ilmiah menganut filsafat yang job centered” yang berarti bahwa dalam usaha mencapai tujuan, yang penting adalah tugas- tugas yang harus dilaksanakan agar supaya selesai tepat pada waktunya.
2. Approach yang dipergunakan.

a.   Administrasi  dan  managemen  yang  ilmiah  oleh  para  pelaksananya  semakin disadari bahwa sumber-sumber yang tersedia semakin terbatas. Karena itu approach yang dipergunakan adalah approach efficiency and economy - pelaksanaan tugas yang efisien dan ekonomis- yang berarti bahwa sumber-sumber yang   dipergunakan   harus   semakin   kecil   dibandingkan   dengan   hasil   yang diperoleh. Perbandingan antara input dengan output harus negatif. Jika input lebih kecil dari output, maka tingkat efisiensi tertentu telah dicapai. Jika perbandingan antara input dengan output sama dengan 1:1, maka hanya breakeven point yang tercapai. Jika output lebih kecil dari input maka terdapat keadaan inefisiensi sebagai akibat adanya pemborosan, duplikasi dan ketidak-serasian kerja.
b.   Approach  Administrasi  dan  managemen  non-ilmiah  adalal  ”efektifitas”  yang berarti bahwa dalam proses administrasi dan managemen, tercapainya tujuanlah yang terpenting tidak perduli pengorbanan yang diberikan.
3. Metode kerja.

a.   Administrasi dan managemen ilmiah menggunakan metode kerja yang sistematis dalam bentuk sistem dan prosedur kerja yang sederhana dan sesuai dengan kebutuhan, proses pengambilan keputusan yang didasarkan atas data-data yang up to date, lengkap dan dapat dipercayai, penempatan orang yang sesuai dengan bakat dan keahliannya (the right man in the right place) struktur yang sederhana dan saluran komunikasi yang bersifat fourway trafic (vertikal dengan dua arah dan horizontal dengan dua arah pula).
b.  Administrasi dan managemen non-ilmiah menggunakan metode kerja yang tidak sistematis dan cara bekerja sering didasarkan kepada sistem coba-coba (trial and error) yang sering mengakibatkan kesalahan, kekeliruan, salah perhitungan dan pemborosan.
4. Cara bekerja.

a.   Administrasi    dan    managemen    yang    ilmiah    bekerja    dengan    cara    yang revolusioner dan cepat.
b.  Administrasi   dan   managemen   non-ilmiah   bekerja   dengan   cara-cara   yang tradisional telah dijalankan, kurang daya cipta serta lamban.

VI.  Literatur

1.   Atmosudirdjo, Prajudi, 1985, Dasar-Dasar Ilmu Administrasi, Ghalia Indonesia, Jakarta
2.   Handayaningrat,     Soearno,      2000,     Pengantar     Ilmu     Administrasi     dan manajemen,CV Haji Masagung,  Jakarta
3.   Siagian, P. Sondang, 2001, Kerangka Dasar Ilmu Administrasi, Rineka Cipta, Jakarta
4.   Siagian  P.  Sondang,  1996,  Filsafat  Administrasi,  PT  Toko  Gunung  Agung, Jakarta

Tidak ada komentar: